Lucia Testimony

23
Jun

Dear Pastor Agus Rahardja

My name is Lucia R., I am originally from Cirebon, and now living in Jakarta. I am 32 years old, my husband is 34 years old and I have a 4-year-old son and a 2.5-year-old daughter.

Last August 2010 my husband was sentenced by doctors to have stage 4 pancreatic cancer with spread in the liver. The doctor says that he has 6 months. But with God’s grace, by going through a series of chemotherapy under the supervision of a doctor who loved God very much, in March 2011 my husband recovered. It’s really a miracle. I learned many things from here. The family relationship was restored extraordinary, my bitterness towards my daughter-in-law was also restored. What an extraordinary restoration of our lives really happened.

In December 2011 it turned out that the scan showed that he has cancer again. I always believe that the Lord Jesus always has an amazing plan in life. But honestly, the return of cancer makes me depresssed. Not because I am angry with God, but I am ashamed. I have already testified on the stand, already testified via blogspot etc., and suddenly this cancer returned. I was feeling down, carrying a burden that felt very heavy.

Two months passed and I realized, what made me down was not because I was afraid that God would not cure my husband’s illness, but what made me down was I was ashamed of being talked about by people. It felt like a face slapped to see the eyes of the people around me who looked with compassion. As if they were asking: where is the recovery that you told me a few months ago ??

As soon as I realized that, I began to change my mind. Why should I be embarrassed? After all, I did not sin. The return of cancer is also not my will. Then the Lord opened my eyes, showing me how much I had lived in extraordinary love and grace.

My husband went back to chemotherapy in December 2011, today is the 11th chemo. My husband is chemo at Gleneagles Hospital Singapore. During chemo, my husband barely felt the negative effects. He felt a little dizzy and weak for 4-5 days, after which he could return to the office, work as usual. Eat with gusto, no nausea, pain or other things commonly encountered by chemo patients. Even though my husband has cancer stage 4 with chemo drugs that are very, very damaging. And this chemo is done every 2 weeks. My doctor also said that this was the first time he had a patient undergoing chemo without negative side effects, as long as the chemo gained 5kg in weight, and continued to work as usual. That can only happen because of God’s grace. Only by HIS Grace!

Then my eyes suddenly opened, really I live in grace! I see many friends in arms who undergo chemo with exhaustion in dealing with nausea, dizziness and pain, even many of our friends who eventually died. But my husband lived in a state that didn’t look like he was sick at all. And I really feel stupid and stupid … why am I even busy thinking about what people say and not give thanks to God’s miracles that I feel every day ?!

Since February 2012 I have decided to throw away all my shame. It’s none of my business if there are people who talk about why the cancer can come back. I no longer want the accused and feel uncomfortable with the pitying gazes of those around me. I free myself with His Word.

Since then, besides reading the Bible and listening to hymns, I have begun searching for sermons online to fill my free time. Until finally I found a podcast from CLC. And I want to thank Pastor Agus, I am very, very blessed to hear your sermons and other pastors through this podcast. Extraordinary.

It is true that the Word of God that states faith comes from hearing the Word. My faith became strong by hearing many sermons. I was able to get through the days with my head held high, grateful for all that had happened in this life. Sometimes I look back and really see how God works wonderfully in my life and family.

And I am sure, again this cancer is also in His plan, to take us to a higher level of life of faith.

Thank you, Pastor Agus. Thank you CLC. Continue to share many blessings through podcasts and other media. Today I heard your sermon about you winning a soul from abroad just by chatting. Extraordinary. And after hearing the sermon, I was moved to send this e-mail, to confirm to you, that it is true that we as God’s people must not be baptized. Technology and the internet turned out to really be able to bring an impact to all parts of the world.

God bless you!

Lucia R and family

ORIGINAL – Indonesian

Yth Pastor Agus Rahardja

Nama saya Lucia R., saya asli dari Cirebon, dan sekarang menetap di Jakarta. Umur saya 32th, suami 34th dan mempunyai 1putra 4th dan 1putri 2.5th.

Agustus 2010 lalu suami saya divonis dokter terkena cancer pankreas stadium 4 dengan penyebaran di liver. Prediksi bisa bertahan 6 bulan saja. Tapi dengan kasih anugrah Tuhan, dengan melewati serangkaian kemoterapi di bawah pengawasan seorang dokter yang sangat cinta Tuhan, bulan Maret 2011 suami saya sembuh. It’s really a miracle. Saya belajar banyak hal dari sini. Hubungan keluarga dipulihkan luar biasa, kepahitan saya terhadap mertua perempuan saya juga dipulihkan. Sungguh restorasi luar biasa dalam hidup kami benar benar terjadi.

Desember 2011 ternyata hasil scan menunjukkan cancer nya kembali. Saya selalu percaya bahwa Tuhan Yesus selalu punya rencana yang luar biasa dalam hidup ini. Tapi jujur, kembalinya cancer ke 2 ini membuat saya down. Bukan karena saya marah pada Tuhan, tapi saya malu. Sudah bersaksi di mimbar, sudah bersaksi lewat blogspot dll, tiba tiba cancer ini kembali. Saya sempat down, memikul beban yang rasanya berat sekali.

Dua bulan berlalu dan saya sadar,yang membuat saya down bukan karna saya takut Tuhan tidak menyembuhkan penyakit suami saya, tapi yang membuat saya down adalah saya malu diomong-omongin orang. Rasanya wajah tertampar melihat tatapan mata orang orang disekeliling saya yang memandang dengan iba. Seakan akan mata-mata itu bertanya : mana kesembuhan yang beberapa bulan lalu kamu ceritakan ??

Segera setelah saya menyadari hal itu, saya mulai merubah pikiran saya. Kenapa saya harus malu? Toh saya tidak melakukan hal dosa. Kembali nya cancer ini juga bukan kehendak saya.
Lalu Tuhan membuka mata saya, memperlihatkan pada saya betapa saya sudah hidup dalam kasih dan anugrah yang luar biasa.

Suami saya kembali menjalani kemoterapi di bulan Desember 2011, tepat hari ini sudah kemo ke 11. suami saya kemo di Gleneagles hospital singapore. Selama menjalani kemo, suami saya nyaris tidak merasakan efek negatif. Hanya ada sedikit pusing dan lemas selama 4-5 hari, setelah itu dia bisa kembali ke kantor, bekerja seperti biasa. Makan dengan lahap, tidak ada mual, rasa sakit atau hal hal lain yang biasa ditemui oleh pasien kemo. Padahal suami saya mengidap cancer stadium 4 dengan obat kemo yang amat sangat merusak. Dan kemo ini dilakukan setiap 2 minggu sekali. Dokter saya juga mengatakan bahwa baru kali ini dia punya pasien yang menjalani kemo tanpa efek samping negatif, selama kemo berat badan malah naik 5kg, dan tetap bekerja seperti biasa. Itu hanya bisa terjadi karena anugrah Tuhan. Only by HIS Grace!

Lalu mata saya tiba2 terbuka, benar saya hidup dalam anugrah! Saya melihat banyak teman teman seperjuangan yang menjalani kemo dengan kepayahan dalam mengatasi mual, pusing dan rasa sakit, bahkan banyak teman teman kami yang akhirnya meninggal. Tapi suami saya hidup dalam keadaan yang sama sekali tidak terlihat seperti sedang sakit. Dan saya benar benar merasa bego dan dungu.. kenapa saya malah sibuk memikirkan omongan orang dan bukannya bersyukur dengan keajaiban Tuhan yang setiap hari saya rasakan?!

Semenjak Febuari 2012 saya menetapkan untuk membuang semua rasa malu saya. Bukan urusan saya kalau ada orang yang ngomong ngomongin kenapa cancer nya bisa kembali. Saya tidak mau lagi tertuduh dan merasa tidak nyaman dengan tatapan tatapan iba orang di sekitar saya. Saya membebaskan diri saya dengan Firman Nya.

Semenjak itu selain membaca alkitab dan mendengarkan lagu lagu pujian, saya mulai mencari cari kotbah kotbah online untuk mengisi waktu luang saya. Sampai akhirnya saya menemukan podcast dari CLC. Dan saya mau mengucapkan terima kasih kepada Pastor Agus, saya amat sangat banyak diberkati mendengar kotbah kotbah anda dan pastor pastor lain lewat podcast ini. Luar biasa.

Benar adanya Firman Tuhan yang menyatakan iman itu timbul dari pendengaran akan Firman. Iman saya menjadi kuat dengan mendengar banyak kotbah. Saya jadi bisa melewati hari hari dengan kepala tegak, bersyukur dengan semua yang sudah terjadi dalam kehidupan ini. Terkadang saya menengok ke belakang dan benar benar melihat bagaimana cara Tuhan bekerja luar biasa dalam hidup saya dan keluarga.

Dan saya yakin, kembali nya cancer ini juga ada di dalam rencanaNya, untuk membawa kami ke tingkat kehidupan iman yang lebih tinggi.

Terima kasih Pastor Agus. Terima kasih CLC. Teruslah membagi banyak berkat lewat podcast dan media lainnya. Hari ini saya mendengar kotbah anda ttg anda memenangkan sebuah jiwa dari luar negri hanya lewat chatting. Luar biasa. Dan setelah mendengar kotbah itu saya jadi tergerak untuk mengirim email ini, untuk memberi konfirmasi kepada anda, bahwa benar kita sebagai umat Tuhan tidak boleh gaptek. Teknologi dan internet ternyata benar benar bisa membawa dampak ke seluruh belahan dunia.

God bless you!

Lucia R and family