Perbedaan Baptisan Air dan Baptisan Roh Kudus

17
Jun

Baptisan ada 2 macam: Baptisan air dan Baptisan Roh.

Lihat Injil Matius 3:11, Kisah Para Rasul 1:5, 8 dan Markus 1: 8.

– Baptisan air

Diselamkan dalam air dan muncul keluar dari air; dilaksanakan oleh Pendeta terhadap jemaat yang ingin dibaptis. Pembaptisan air adalah pertanda yang kelihatan dari luaran mengenai pertobatan yang terjadi dalam hati manusia, dan pengakuan pertobatan di muka umum.

Lambang orang percaya yang akan mengalami peristiwa kematian, penguburan dan kebangkitan dari Tuhan Yesus Kristus.

Baptisan air ini dilakukan oleh manusia sebagai tanda pertobatan (konfirmasi bahwa yang dibaptis sudah bertobat dari dosa-dosanya dan selanjutnya mau mengikuti perintah Tuhan). Jadi ini sebagai konfirmasi di hadapan manusia.

Tanda-tanda Baptisan Air ini sangat jelas dan lebih dititik beratkan pada hal-hal yang bersifat natural (alamiah, dapat ditangkap oleh panca-indera) dan dapat dimengerti oleh akal budi manusia. Kadang-kadang dengan suatu upacara/liturgi yang ditetapkan oleh manusia sebagai bagian tanggung jawab yang harus dilakukan oleh manusia.

– Baptisan Roh atau disebut juga Baptisan Roh Kudus
Bukan dilakukan oleh manusia tetapi dilaksanakan oleh Tuhan Yesus secara pribadi dengan cara supra natural; tanpa ada upacara manusia, atau tanpa ada campur tangan manusia sedikitpun.

Baca: Yoh 1:33, Kisah Para Rasul 2:3, 10:44, 19:4-6.

Karena itu tanda-tanda Baptisan Roh Kudus ini harus lebih dititik-beratkan pada hal-hal yang supra natural (yang tidak bisa ditangkap panca-indera) lebih dari pada hal-hal yang natural (yang bisa ditangkap oleh panca-indera), karena merupakan bagian dari tanggung jawab yang dilakukan oleh Tuhan sendiri. Karena itu manifestasinya lebih berbentuk hal-hal yang rohani daripada yang jasmani, misalnya:

• adanya buah Roh Kudus (kasih, sukacita, damai sejahtera, dll)

• adanya karunia Roh Kudus yang lebih comprehensive/menyeluruh/komplit (tidak hanya sekedar diukur dari karunia bahasa lidah saja),

• adanya kehidupan Kristen yang penuh kuasa (mengalahkan dosa, melepaskan diri dari belenggu keterikatan pada kebiasaan yang buruk, mentaati Firman Tuhan/perintah Tuhan, dll)

• Dapat terjadi sewaktu-waktu sesuai kehendak Tuhan (tidak tergantung pada masa Pentakosta)

Matius 28 : 18-20 dan Kisah Rasul-Rasul 1 : 8